cerita inspiratif garam dan air1. cerita inspiratif garam dan air2. Mengembangkan cerita inspiratif garam dan air3. Contoh cerita inspiratif Air dan garam4. mengembangkan dan menyusun cerita inspiratif berjudul garam dan air dengan memperhatikan struktur cerita inspiratif5. Cerita inspiratif kita sendiri yg singkat6. Buat sebuah cerita inspiratif singkat tentang kejujuran7. Buatlah cerita inspiratif yaitu air dan garam lalu tulis unsur-unusurnya8. contoh cerita inspiratif tentang Garam diibartkan masalah9. buatlah cerita inspiratif singkat 10. Contoh cerita inspiratif yang singkat11. tentukan struktur teks cerita inspiratif garam dan air!! pls bntu y tks12. cerita inspiratif singkat tentang percaya diri13. cerita inspiratif garam dan air tentukan latar dan karakter tokoh utamanya 14. cerita inspiratif singkat15. segelas air,air danau,dan 2 genggam garam Buatlah Cerita Inspiratif Dan Dengan Sesuai Unsur Nya16. Contoh+cerita+singkat+inspiratif17. cerita inspiratif yang singkat tentang tetangga sekitar18. mohon bantu mengembangkan cerita inspiratif "garam dan air"19. Kak tolog buatin cerita inspiratif tentang garam20. tema apakah yang terdapat dalam cerita inspiratif tentang garam dan telagaJawabanCeritainspiratifgaram danairPak tua dan seorangpemudaSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya.”, ujar Pak tua itu.“Asin. Asin sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?”.“Segar.”, sahut tamunya.“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, jawab si anak bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.”“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. 2. Mengembangkan cerita inspiratif garam dan airgaram dapat dengan mudah larut di air,tapi jika didiamkan selama beberapa saat garam itu akan mengendap di air... 3. Contoh cerita inspiratif Air dan garamContoh cerita inspiratif air dan garam adalah sebagai berikutBotol Minum dan Air LautSeorang anak sedang ikut melaut untuk pertama kalinya bersama ayahnya yang merupakan seorang nelayan. Tengah hari itu sangat panas dan si anak kehausan."Ayah, aku haus," katanya sambil menarik-narik baju si ayah. Sang ayah mengambil botol minum, kemudian tersadar bahwa persediaan air mereka hanya tinggal setengah botol."Apakah kau benar-benar sudah haus sekarang, Nak?" tanya anak mengangguk-angguk serius. "Sangat haus, Yah. Aku tidak bisa menahannya lagi."Dengan bimbang, ayahnya memberikan botol minum dan berpesan, "Minumlah berhemat-hemat. Kita masih akan melaut hingga sore. Kalau air minum kita habis, celakalah kita."Si anak minum, dan menuruti nasihat ayahnya untuk berhemat-hemat. Namun, ketika sudah selesai minum, dahaganya tidak betul-betul si anak bertanya lagi. "Kenapa kita harus berhemat, Yah? Jika air kita habis, kita kan masih bisa mengambil air dari laut. Bukankah air laut di sekeliling kita sangat banyak dan tidak ada habisnya?"Sang ayah tertawa. Dia menangkup air laut dengan tangannya. "Nak, cobalah kamu celupkan telunjukmu ke dalam air laut ini lalu cicipi bagaimana rasanya."Si anak mengikuti dan terkejut karena rasa asin yang tidak enak. "Hiii, asin, Yah!"Ayah mengangguk. "Benar, Nak. Air laut asin karena mengandung banyak garam. Kalau kita minum air garam, bukannya lega, malah kita akan jadi semakin haus!"Si anak mengangguk-angguk paham. Ayahnya menepuk-nepuk puncak kepala si anak dengan sayang. "Garam kalau dipergunakan untuk memasak akan membuat masakan lezat. Tapi kalau kita meminum air garam, rasanya tidak enak dan malah akan mendatangkan mudharat bagi kita. Begitu juga dalam hidup. Kita harus mengambil dan mempergunakan hal-hal pada tempatnya dan jangan berlebihan. Mengerti, Nak?"Si anak mengangguk-angguk dan mereka lanjut memancing dengan tenteram hingga sore cerita inspiratif adalah cerita yang dituliskan untuk menginspirasi dan memotivasi seseorang untuk melakukan hal-hal yang baik. Pelajari lebih lanjutMateri tentang struktur teks cerita inspiratif tentang teks cerita inspiratif tentang ciri-ciri teks cerita inspiratif jawabanKelas 8Mapel Bahasa IndonesiaBab SastraKode 4. mengembangkan dan menyusun cerita inspiratif berjudul garam dan air dengan memperhatikan struktur cerita inspiratifMaaf jwb ny pke gambar Semoga membantu -Semoga bermanfaat ;-;- Trima ksh,, sekian dari sya 5. Cerita inspiratif kita sendiri yg singkatJawabanPada suatu hari di taman yang asri hiduplah setangkai bunga mawar yang berdampingan dengan rumput hijau. Si Mawar merasa keberatan karena harus berdampingan dengan rumput sehingga menghalangi pemandangan setiap orang yang hendak melihatnya. Hari berlalu dengan ejekan menyakitkan, namun si Rumput sama sekali tidak si Tuan pemilik kebun datang kemudian berdiri tepat di hadapan si Rumput dan bunga Mawar. Si mawar memastikan bahwa kedatangan si Tuan adalah memindahkan si Rumput ke tempat yang lebih benar, si Rumput akhirnya dicabut dan dikumpulkan pada sudut kebun bersama rumput lainnya. Sedangkan si Mawar yang masih tertawa puas telah dipetik oleh si Tuan pemilik kebun. Kemudian terdengar kabar bahwa si Mawar diletakkan dalam sebuah vas dan hidup tetapi hal itu tidak berlangsung lama karena si Mawar mulai mengering dan tidak indah lagi. Sehingga sang Tuan pemilik kebun membuang mawar kering itu ke dalam tempat sampah. Sedangkan keberuntungan justru berpihak pada si Rumput, saat ini dia kembali beradaptasi di tempat baru tanpa rasa khawatir bersama rumput-rumput dan penjelasanContoh cerita inspiratifBaru-baru ini, Steve mengalami kecelakaan mobil. Karena mobilnya harus diperbaiki di bengkel untuk waktu yang cukup lama, ia terpaksa naik kereta untuk berangkat stasiun ia menemukan seorang pengemis tua. Karena iba, ia memberikan sedikit uang pada pengemis tua itu. Si pengemis sangat berterimakasih atas pemberian ia menemukan pengemis itu lagi. Kali ini, Steve mengajak pengemis itu untuk makan siang bersama. Saat makan ia bertanya, Mengapa kau sampai seperti ini?’Pengemis itu menjawab, Karena menolong orang.’ Steve bingung dengan jawaban si pengemis tua itu.Dahulu, aku sering menolong orang di sekitarku,’ kata pengemis tua, Entah untuk sesuatu yang benar atau salah, aku selalu berusaha menolong orang. Sampai tanpa terasa aku sudah menghabiskan waktu dan hartaku.’Steve bertanya, Kau menyesalinya?’Pengemis tua menjawab, Tidak, hanya saja aku sedih ketika orang-orang yang kubantu dulu tidak mau membantuku saat membutuhkan bantuan. Nak, kuberi satu nasihat.’Lebih baik mengundang orang kesusahan ke rumahmu, daripada membagikan bata saat kamu membangun rumahmu sendiri,’ kata si pengemis. Steve memahami kata-kata itu dan berterima kasih atas nasihatnya. 6. Buat sebuah cerita inspiratif singkat tentang kejujuranCerita inspiratif tentang Lala bangun pagi-pagi sekali karena ia ingin pergi bermain bersama teman-temannya. Setelah membuka matanya ia langsung bergegas mandi dan mempersiapkan diri. Setelah semua selesai ia berdiam diri di depan cermin kamarnya. Ia bingung bagaimana caranya ia izin kepada kedua orang tua nya ingin bermain sampai sore, jika ia bilang izin untuk bermain sampai sore orang tuanya tidak akan memberinya izin. Akhirnya satu ide muncul di pikiran Lala. "apakah aku izin untuk pergi belajar kelompok ya" batin Lala"Tapi sekarang hari Minggu apakah ayah dan ibu percaya, ah bodoamat lah penting izin dulu siapa tau dibolehin" menit, butuh lima menit untuk Lala turun dari kamarnya dan ikut bergabung bersama kedua orang tuanya yang sedang menyantap hidangan pagi. Dengan suara detak jantung yang menggebu-gebu Lala memberanikan diri untuk berbicara. "Ayah,ibu hari ini Lala mau kerja kelompok sama Rina sampai sore di rumah Rina ya?" dengan sisa keberanian nya akhirnya Lala meminta izin."Tumben La, Minggu-Minggu kerja kelompok""hehe iya nih yah, boleh ya""boleh, asal hati hati ya""oke ayah ibu terimakasih" akhirnya Lala mendapatkan izin dari kedua orangtuanya. Setelah mendapat izin kedua orang tua nya Lala bermain dengan teman temannya ke taman, ke waduk dan ke taman pinggir jalan. Waktu sudah menunjukan pukul dua siang, mereka kelaparan dan dan ingin membeli makan, akhirnya mereka setuju untuk membeli makan di warung seberang jalan, ketika ingin menyebrang tiba tiba dari arah kanan motor melaju dengan kecepatan yang tinggi dan menyerempet lengan Lala, Lala terjatuh dan lutut dan siku nya terluka dan sedikit lebam di daerah lengannya. Ia menangis karena takut pulang nanti, ia takut kalau kedua orang tuanya tahu kalau ia sebenarnya tidak kerja kelompok melainkan bermain dengan teman-temannya. Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore Lala memberanikan diri untuk pulang. Lala mengetuk pintu dan menemukan ibunya yang sedang membukakan pintu. Ibunya kaget karena lutut dan siku Lala bercucuran darah. "ibu Lala minta maaf ya, Lala mau jujur Lala jatuh ini karena Lala bermain di jalan bukan kerja kelompok""Tidak apa apa Lala sudah, ayo masuk dulu, lain kali jangan di ulangi ya izin yang jujur biar tidak terjadi hal seperti ini" "iya Bu"Akhirnya Lala mengaku dan menyesal telah membohongi kedua orangtuanya. Pembahasan Cerita inspiratif adalah cerita yang mengajak atau mengedukasi pembaca nya untuk melakukan kebaikan atau tidak melakukan hal hal yang keji. Biasanya cerita inspiratif diambil dari kisah nyata. Cerita ini berbentuk narasi singkat yang sesuai dengan adalah struktur cerita inspiratif diantaranya lebih lanjut1. Materi tentang ciri-ciri cerita inspiratif Materi tentang contoh cerita inspiratif Materi tentang cara menulis cerita inspiratif yang baik dan benar jawabanKelas XIIMapel Bahasa IndonesiaBab 2Kode 7. Buatlah cerita inspiratif yaitu air dan garam lalu tulis unsur-unusurnyaJawabanSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.“Segar.”, sahut tamunya.“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, jawab si anak bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan 8. contoh cerita inspiratif tentang Garam diibartkan masalahSuatu ketika, seorang santri dari sebuah ponpes sedang galau di serambi masjid. Selama beberapa jam usai shalat subuh ia menghabiskan waktu merenung, sampai sinar matahari meninggi, ia masih duduk di tempat itu. Hingga kemudian seorang guru menghampirinya dan menanyakan masalah apa yang telah membebaninya hingga membuatnya begitu itu lalu berkeluh kesah menceritakan masalah yang sedang menimpanya kepada sang guru. Usah bercerita, ia kemudian meminta nasihat guru tersebut untuk meringankan masalahnya. Alih-alih memberikan nasihat, sang guru malah menyuruh muridnya itu untuk mengambil segenggam garam dan segelas air. Lalu diperintahkannya sang murid agar menuangkan garam tersebut kedalam gelas dan meminta agar ia murid sontak marah kepada sang guru, ia sedang dirundung duka, sang guruh malah menyuruhnya mengerjakan perbuatan yang nyeleneh. “Untuk apa meminum air garam ini guru, aku sudah tahu jika rasanya asin, dan tentu saja meminumnya takkan membantu menyelesaikan masalahku,” itu lalu tersenyum dan menjawab, “Nak, coba kamu bayangkan jika garam yang ada digenggamanmu tadi kamu tabur ke dalam sebuah danau yang luas, lalu kau cicipi airnya. Apakah asin?”Sang murid mengernyitkan dahi dan menjawab dengan spontan, “Tentu saja tidak, guru.”“Begitulah nak jika kamu sedang dirundung masalah. Ibaratkan gelas dan danau tadi, itulah gambaran ukuran hatimu, dan garam itulah yang menjadi masalah. Garam akan terasa asin, jika ia dituang dalam segelas air, namun jika ditabur dalam danau yang luas, maka rasa air dalam danau tersebut tidak berubah sedikitpun.”Tuhan takkan pernah memberikan masalah melampaui kemampuan dari saja, seringkali cara setiap orang dalam memandang masalah berbeda-beda. Mereka yang memandang masalah sebagai suatu hal yang besar’ telah menjadikan hatinya sempit bagaikan segelas air. Sehingga setiap kali masalah menghampiri, ia selalu berkeluh kesah seolah-olah dirinya ditimpa kesulitan yang tak mampu ia hadapi. Sedangkan mereka yang terbiasa melatih diri menanggapi masalah sebagai suatu bentuk upaya menjadikan diri mereka lebih baik, akan memperoleh ukuran hati yang semakin luas bagaikan bahwa hidup tidak akan pernah luput dari masalah. Satu-satunya cara agar hidup anda tidak dihampiri masalah, adalah dengan memilih untuk tidak hidup. Jadikanlah masalah sebagai kekuatan untuk meluaskan hati anda, hingga kelak setiap masalah yang datang tidak akan mampu menghapus senyum dari wajah anda, dan dengan mantap anda akan berkata “Welcome to my life!” 9. buatlah cerita inspiratif singkat JawabanPenjelasanPada suatu hari di sebuah pedesaaan yang indah hiduplah seorang Gadis yang cantik jelita bersama dengan Ibunya. Gadis tersebut bernama Risa. Risa merupakan anak yang pandai, tetapi ia tidak ketika karena kepintarannya, Risa diterima di sebuah Sekolah ter-favorit di Kota nya. Risa tetap semangat belajar demi menggapai cita - cita walaupun terkadang ia sering dibully dan diremehkan oleh teman - tahun kemudian Risa telah menjadi seseorang yang sukses. Ia bahkan mengajak Ibunya pergi Haji dan Umroh. Risa memaafkan semua kesalahan teman - temannya. Karena dalam buku hariannya Risa pernah mencatat "Hidup ini harus dijalani dengan penuh kesabaran dan ketabahan karena dengan itulah kita akan menuju kepada perbaikan Nasib". 10. Contoh cerita inspiratif yang singkatJUDUL TraumaTerdengar suara ketukan pintu dari luar.“Silakan masuk.” Sambung Pak Toni dari dalam ruangan.“Maaf, Pak Toni ada, Pak?” Tanya seorang pemuda yang dipanggil interview panggilan pekerjaan.“Engga, silakan keluar!““Baiklah.”“Di mana Pak Toni? Kenapa OB yang berada di dalam?” Tanya pemuda itu pada petugas di luar ruangan.“Ya yang di dalam tadi itu Pak Toni. Dia memang begitu, suka berpura – pura berpenampilan seperti OB untuk mengetes karyawannya.” Ia menjelaskan.“Maksudnya?”“Ya kamu gak lolos hari ini, memang begitu Pak Toni. Dahulu dia pernah trauma dengan beberapa karyawannya karena materi.” 11. tentukan struktur teks cerita inspiratif garam dan air!! pls bntu y tksJawaban Di foto Penjelasan Maaf kalo benar 12. cerita inspiratif singkat tentang percaya diriJawabanJangan Buang Waktumu Untuk MengeluhPada sebuah desa hidup seorang cendekiawan, di mana setiap hari cendekiawan tersebut menerima keluhan yang diucapkan oleh banyak warga desa. Hal tersebut terus berulang-ulang hingga membuat cendekiawan melakukan sebuah mulai mengumpulkan semua orang desa dan menceritakan sebuah lelucon. Semua orang ketika tertawa dengan lelucon yang dibawakan cendekiawan tersebut. Hari kedua cendekiawan kembali mengumpulkan orang-orang desa tersebut masih menceritakan lelucon yang sama dengan hasil akhir para penduduk desa menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Hari ketika cendekiawan kembali menceritakan lelucon yang sama. Namun respons yang diberikan oleh penduduk desa sedikit berbeda dari dua hari satu penduduk desa mulai bertanya kenapa cendekiawan membacakan cerita lelucon yang sama. Mereka merasa bosan dengan lelucon yang sama dan dibacakan oleh cendekiawan pun menjawab dengan sedikit kalimat “jika pada lelucon yang sama kalian bisa bosan dan tak bisa tertawa kembali, namun kenapa dengan masalah yang sama tetap saja bisa buat kalian menangis,”Artinya penduduk desa tersebut terlalu memikirkan satu masalah dalam hidupnya tanpa mencari jalan keluar. Yang mereka hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh tanpa ada sadar kita juga sering seperti para penduduk desa yang suka mengeluh terhadap masalah yang sedang di hadapi. Bahkan kita kerap berfokus terhadap masalah bukan bagaimana cara untuk inilah yang membuat kita tetap berada diposisi yang sama. Jika mungkin kita berani mencoba untuk menyelesaikan masalah. Maka mungkin saja kebiasaan mengeluh sudah tidak ada dalam diri mulai sekarang cobalah untuk lebih banyak mencari jalan keluar dari masalah daripada berpusing ria terhadap permasalahan yang sedang dialami dan tak memikirkan bagaimana cara menyelesaikannya. 13. cerita inspiratif garam dan air tentukan latar dan karakter tokoh utamanya Jawabanlatar laut tokoh petani garam 14. cerita inspiratif singkatJawabanSuatu hari, ada seorang pria dan keledainya yang jatuh ke dalam lubang yang cukup dalam. Dia bahkan tidak bisa menarik keledai tersebut keluar, namun seperti apapun situasinya ia tidak peduli dan tetap mencobanya. Akhirnya, ia memilih untuk mengubur keledainya Peristiwa=Tanah itu pun ditimbun ke lubang tempat keledai berada dan ketika keledai tertimpa tanah, akhirnya ia mulai menggoyangkan tubuhnya untuk menjatuhkan tanah yang ada di atas tubuhnya. Lalu secara perlahan melangkah di atas tanah itu pun mengibaskan kembali tubuhnya dan menaiki tanah yang ditimbun itu. Sebab semakin tanah ditimbun, maka semakin tinggi tanah tersebut sehingga keledai bisa menuju sore hari, keledai itu bisa keluar dari lubang, lalu mulai makan rumput di padang rumput yang banyak mengibaskan masalah, dan mulai melangkah, maka suatu saat ketika terlepas dari masalah, maka kamu akan mampu merumput di padang rumput hijau. Dalam hal ini kamu akan mampu meraih apa yang sedang dimimpikanPenjelasan maaf kalo salah ! 15. segelas air,air danau,dan 2 genggam garam Buatlah Cerita Inspiratif Dan Dengan Sesuai Unsur NyaJawabanSuatu ketika, seorang kakek bijaksana mendatangi cucunya yang belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah ceriamu itu?” tanya si Kakek.“Kakek, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tidak ada habis-habisnya,” jawab pemuda itu dengan Kakek tersenyum. “Ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si pemuda pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan kakeknya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke gelas itu,” kata Si Kakek.“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”Pemuda itu pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya si Kakek.“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab pemuda itu dengan wajah yang masih meringis. Si Kakek tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah cucunya yang meringis keasinan.“Sekarang kau ikut aku.” Si Kakek membawa cucunya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Pemuda itu menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan kakek, begitu pikirnya.“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si itupun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah hidup..kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya, dan merasakan asinnya penderitaan karena masalah tersebut. Namun yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu sebesar danau.” 16. Contoh+cerita+singkat+inspiratifJawabanpersuasif Penjelasanmaaf kalau salah ya kak 17. cerita inspiratif yang singkat tentang tetangga sekitarJawabancerita inspiratif yg singkat tentang tetangga sekitar jawabanya ada di gambar yaPenjelasanMAAF KALAU SALAH 18. mohon bantu mengembangkan cerita inspiratif "garam dan air"duduk sama rendah berdiri sama tinggi 19. Kak tolog buatin cerita inspiratif tentang garamSuatu ketika, seorang kakek bijaksana mendatangi cucunya yang belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah ceriamu itu?” tanya si Kakek.“Kakek, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tidak ada habis-habisnya,” jawab pemuda itu dengan Kakek tersenyum. “Ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si pemuda pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan kakeknya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke gelas itu,” kata Si Kakek.“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”Pemuda itu pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya si Kakek.“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab pemuda itu dengan wajah yang masih meringis. Si Kakek tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah cucunya yang meringis keasinan.“Sekarang kau ikut aku.” Si Kakek membawa cucunya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Pemuda itu menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan kakek, begitu pikirnya.“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si itupun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah hidup..kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya, dan merasakan asinnya penderitaan karena masalah tersebut. Namun yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu sebesar danau.”Nilai yang dapat diambilSeperti yang telah dikatakan oleh kakek bijaksana, bahwa garam bisa kita ibaratkan sebagai masalah yang ada dalam kehidupan ini. Dan tentu saja setiap orang memiliki masalah dalam hidupnya, hanya saja cara mereka mengatasi masalah itu sinilah kita harus memahami cara merespon yang baik ketika kita sedang menghadapi suatu masalah, apakah kita mau memilih menjadi gelas, yang dimana ketika ada masalah garam datang, dan kita merasakan penderitaannya asinnya. Atau kita mau memilih menjadi sebuah danau, dimana ketika ada masalah garam datang, kita tidak terpengaruh dengan penderitaan asin yang ada, namun tetap positif thinking segar.Semoga saja cerita inspiratif kali ini bisa membangkitkan semangat kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses lagi. 20. tema apakah yang terdapat dalam cerita inspiratif tentang garam dan telagaJawabanKita harus menjadi, orang yang tangguh dan pekerja keras PenjelasanKasih bintang ya ngep✋✋✋✋
2 Contoh Cerita Inspiratif Tentang Persahabatan. Ana dan Ardi sudah bersahabat sejak lama. Ana adalah sosok yang pendiam dan selalu memahami sosok Ardi. Sebaliknya, Ardi adalah orang yang blak-blakan sehingga sering menyakiti orang. Meski mereka telah bersahabat sejak SD, Ana kadang-kadang dibuat sakit hati oleh perkataan Ardi.
Seringkali untuk menyampaikan sebuah pesan, maka dibuatlah sebuah cerita yang menggunakan perumpamaan. Seperti cerita inspiratif garam dan air berikut ini yang akan kamu baca. Mengapa menggunakan sebuah perumpamaan? Bukankah jika ingin menyampaikan pesan, maka langsung saja disampaikan secara lugas? Terkadang orang akan menolak pesan ketika itu disampaikan secara langsung. Namun ketika membaca cerita yang di dalamnya mengandung pesan, dia pun akan lebih mengerti dan paham dengan maksud yang ingin disampaikan. Jadi bacalah cerita berikut ini ketika kamu sedang dalam masalah. Apapun masalahnya. Cerita Inspiratif Garam dan Air Pak Tua dan Seorang Pemuda Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia. Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya.”, ujar Pak tua itu. “Asin. Asin sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?”. “Segar.”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda. Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.” “Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.” Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.” Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. Cerita Inspiratif Garam dan Air Seorang Gadis dan Penolakan Seorang gadis cantik sedang termenung di teras rumahnya, dengan kedua tangan yang menopang dagunya di atas meja. Ia nampak murung dan sedih. “Anita, apa yang kamu lakukan?” tanya Bu Ena dari balik pagar rumahnya yang sudah rapuh. “Saya bingung Bu, sudah melamar pekerjaan ke sana ke sini tidak ada yang menerima saya, semuanya menolak,” jelasnya. “Mari sini, sekalian makan siang bareng Ibu,” ajaknya. Anita pun mengangguk, pertanda menerima tawaran itu, kemudian ia membantu Bu Ena masak untuk makan siang untuk anggota keluarganya. Bu Ena membawa gelas dan ember berisi air, “Anita, mendekat lah ke sini,” panggilnya, “lihat ini!” Bu Ena memasukkan satu sendok garam ke dalam gelas dan ember, “coba kamu rasakan!” pintanya. “Air di dalam gelas sangat asin, sedangkan di dalam ember tidak begitu asin, Bu,” jelas Anita. “Ini perumpamaan kamu dan masalahmu. Gelas dan ember menjelaskan dirimu, sedangkan garam adalah masalahmu.” “Maksudnya bagaimana, Bu,” Anita bingung. “Jika kamu menjadikan dirimu gelas, maka kamu menganggap garam itu sebagai masalah besar untukmu, sedangkan jika kamu menganggap kamu ember, dimana garam tidak bisa banyak merubah rasanya, kamu akan lebih semangat menjalani hidup karena tidak menganggap masalah yang kamu hadapi sebagai masalah besar,” jelasnya. Sebesar apapun masalahmu, asal kamu yakin dan kuat dalam menjalaninya, itu tidak akan membuatmu terpuruk, justru harusnya bisa membuat kamu lebih desawa. Ingat! Sebesar apapun masalahmu, masih ada Tuhan yang maha besar siap membantumu. Inti dari kedua cerita di atas tentang garam dan air pada dasarnya sama, yaitu masalah yang kamu hadapi tergantung darimana kamu menyikapinya. Apakah kamu akan menjadi gelas? Atau kah telaga/ember? Masalah akan selalu ada dalam hidup kita. Namun jangan cemaskan itu karena kamu memiliki hati. Hati adalah wadah yang seperti telaga atau ember. Hati yang luas dan lapang lebih bisa menerima keadaan. Sehingga hatimu lah yang bisa mengubah masalahmu menjadi kebahagiaan. Semoga kedua cerita inspiratif garam dan air di atas mampu membantumu melihat masalah yang kini sedang kamu hadapi.
iekl462.